loading...
loading...
Showing posts with label Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Indonesia. Show all posts

Menjadi Distributor Politik Uang Ahok, Bank DKI Dilaporkan ke OJK

12:20 AM Add Comment

- Bank DKI Jakarta diduga ikut bermain dan terlibat basah dalam kampanye petahana Ahok-Djarot. 
Pasalnya, salah satu BUMD milik Pemprov DKI itu ikut ambil bagian dalam memfasilitasi program kampanye paslon nomor 2 melalui program bantuan lanjut usia (lansia), berupa Kartu Jakarta Lansia (KJL).
Berdasarkan temuan tersebut, Tim Pemenangan Anies-Sandi melalui Tim Hukum dan Advokasi melaporkan Bank DKI ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta.
Wakil Ketua Tim Hukum dan Advokasi Anies -Sandi, Yupen Hadi menyatakan, hari ini Kamis (13/4/2017), pihaknya telah melaporkan dugaan pelanggaran yang dilakukan Bank DKI tersebut. ‎
"Kami, Tim Advokasi kemarin (Rabu, 12/4/2017) telah melaporkan dugaan pelanggaran itu kepada Bawaslu DKI. Dan hari ini kita sudah melaporkan juga ke OJK," kata Yupen di Posko Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2017).
Yupen meminta, agar OJK segera mengusut dugaan penyimpangan prosedur perbankan yang dilakukan jajaran Direktur Bank DKI, Kresno Sediarsi‎ dan Direksi Bank DKI, ‎Martono Soeprapto.
Dia mengungkapkan, berdasarkan temuan di lapangan, pihaknya menemukan bukti rekening Simpeda Bank DKI tanpa adanya nominal setoran.
"Para lansia diarahkan membuka rekening Simpeda Bank DKI, mereka diberi kemudahan, buku rekening itu semacam dibagi-bagikan gitu. Awalnya, katanya cukup menyetorkan uang tunai Rp 50 ribu.‎ Tapi, buku tabungan yang kami peroleh tidak ada isinya, tapi sudah punya nomor rekening. Jelas ini menyalahi prosedur perbankan," beber Yupen.
Bahkan, lanjut Yupen, hingga hari ini sejumlah kantor Bank DKI masih terus dipadati warga lanjut usia. Kantor Bank DKI yang didatangi para lansia diantaranya Bank DKI Kantor Camat Johar Baru dan Bank DKI Syariah di Pusat Promosi Ikan Hias UKMK.
Tidak hanya itu, Yupen juga mempertanyakan sumber dana program KJL tersebut. Karena dia memastikan program KJL tidak ada dalam pos anggaran APBD 2017.
"Makanya, kami minta Bank DKI sebaiknya segera mengklarifikasi. Kalau itu pakai uang pribadi, itu namanya politik uang. Kalau gitu, Bank DKI telah bertindak sebagai distributor money politik paslon nomor 2," jelas Yupen.
Dia menambahkan, bantuan lansia berkedok program KJL merupakan program dadakak menjelang pencoblosan 19 April 2017.
"Karena itu, patut diduga Bank DKI ikut bermain untuk memuluskan kampanye paslon petahana. Saya kira OJK harus turun tangan," ujar Yupen.
"Asal-usul uang itu harus dijelaskan dari mana. Kalau dari APBD saya pastikan tidak ada. Jadi, harus diusut tuntas," katanya.
Yupen menerangkan, bukti temuan yang sudah di laporkan ke OJK diantaranya adalah pelanggaran yang dilakukan Bank DKI kantor cabang di Pecenongan, Cempaka Putih Barat, dan Pramuka.
"Jadi, kami minta pelanggaran perbankan ini agar dihentikan," papar Yupen. Menurutnya, surat laporan juga ditembuskan kepada pihak Bank Indonesia (BI).
Seperti diketahui, program KJL yang dimaksud adalah Bank DKI memberikan kepada warga lansia untuk mendapatkan bantuan uang senilai Rp 600 ribu, dengan syarat membuka rekening dengan saldo Rp 50 ribu. (icl) sumber : teropong senayan

Ahok-Djarot Bagi-bagi Sembako, Polisi Bantah Memihak

1:08 AM 8 Comments

Kampanye tim Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat yang membagi-bagikan sembako di salah satu kawasan di Jakarta Timur menjadi bahasan yang ramai dibicarakan publik saat ini. Sebab, pembagian sembako dalam kampanye merupakan sesuatu hal yang dilarang. Semakin viral setelah aksi bagi-bagi sembako tersebut juga dikawal aparat kepolisian.
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, terkait adanya petugas kepolisian yang ikut mengawal aksi bagi-bagi sembako, pihaknya membantah jika langkah itu bagian dari dukungan terhadap salah satu pasangan calon. Melainkan suatu bentuk pengamanan.
"Kepentingan kami, pengamanan masyarakat. Apabila ada kegiatan di masyarakat, tentu polisi hadir," kata Martinus, di Cikini Jakarta Pusat, Sabtu 15 April 2017.
Martinus juga mengatakan, meski dalam suatu kegiatan yang diamankan oleh polisi berpotensi terjadi pelanggaran, pihaknya tetap bakal melakukan pengamanan agar kondisi tetap kondusif. Ia membantah jika polisi disebut tak netral dalam kontestasi pilkada.
"Netralitas kami sudah pasti. Apabila dalam suatu kegiatan yang diamankan oleh polisi itu ada pelanggaran, itu bukan berarti polisi mendukung pelanggaran itu," ujarnya. "Jadi saya kira terkait hal tersebut perlu dipahami konteksnya. Jadi sekali lagi saya tekankan itu murni pengamanan." (one) sumber : Viva

daftar 45 Situs berita Online indonesia

11:36 PM 1 Comment
Anda pasti sangat membutuhkan informasi tentang politik, berita lokal, kesehatan, olahraga, keuangan dan sebagainya, untuk itu saya memberi beberapa situs online di Indonesia yang cukup bagus dan informatif dalam penyajiannya, ini dia beberapa situs berita di Indonesia :

ANTARA News



ANTARA News menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia dan dunia

www.detik.com



detik.com situs warta era digital

www.liputan6.com



Liputan6.com merupakan situs berita aktual, tajam, terpercaya yang dimiliki SCTV

www.kompas.com



KOMPAS.com media informasi online liputan aktual indonesia dan dunia internasional

www.lintasberita.com



Lintas Berita - dimana berita terbaik melintas dari berbagai sumber.

www.bbc.co.uk/indonesian



BBCIndonesia.com | Berita Dunia | Indonesian News index

www.beritabola.com



Berita sepak bola: Berita, jadwal, live scores sepak bola dunia, liga Champions, liga Inggris, liga Italia, liga Spanyol, Liga Jerman, Indonesia Super League - Sepak bola.

beritasore.com



Harian Berita Sore | Semua Berita Layak Online. 

www.beritajakarta.com



BeritaJakarta.com — Media Online Pemprov DKI Jakarta.

www.metrotvnews.com



MetroTVNews.com - Televisi Berita Indonesia - Be Smart Be Informed! Metro TV

www.okezone.com



Berita Dan Informasi Online Indonesia - okezone.com

Republika Online



Republika Online, Media Komunitas Muslim Indonesia

kapanlagi



KapanLagi.com, situs entertainment terbesar di Indonesia. Berita, gosip, resensi film & musik, foto, game, kartu ucapan, dan banyak lagi. Kalau bukan sekarang, Kapan Lagi?

Pikiran Rakyat Online



Pikiran Rakyat adalah surat kabar terbesar di Jawa Barat yang mempunyai berita yang sangat tajam, serta dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.

klik Galamedia



GALAMEDIA - Indonesia's Best Newspaper 2005 - Koran Urang Bandung - Tajam Etis Akurat

Biangbola



Berita Biangbola Portal Sepakbola bola liga klasemen jadwal pemain

Tempo interaktif



Situs Berita Tempointeraktif menyajikan liputan berita, video, gambar dan informasi online indonesia seputar bisnis, politik, pemilu, hukum, kriminal, korupsi, saham, ekonomi, internasional, selebritas, sepak bola liga inggris, liga champion, liga itali, liga spanyol, otomotif, pemilihan presiden

Analisa Daily



Harian Analisa, harian analisa, koran, harian, analisa, daily.

Suara Merdeka



suaramerdeka.com media informasi online aktual indonesia, dunia internasional dan edisi cetak.

Infogue



adalah web site yang berisi informasi dari segala bidang kebutuhan ilmu pengetahuan dan hiburan (movie dan game) yang dikumpulkan berdasarkan dari info-info trendy, popular, dan selalu update untuk dinikmati semua kalangan netter-netter mania.

Situs Berita Online lainnya :

Sumatera dan Sekitarnya
Kalimantan
Sulawesi, Maluku & Papua
Lombok & Nusa Tenggara
sumber : danish
Banjir Parah, Warga Sebut Seperti Siklus Lima Tahunan

Banjir Parah, Warga Sebut Seperti Siklus Lima Tahunan

5:48 AM Add Comment
Banjir Parah Warga Sebut Seperti Siklus Lima Tahunan
JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya membuat beberapa kawasan terendam banjir. Parahnya banjir kali ini disebut warga seperti banjir lima tahunan.

Retno (23) warga Jalan Kampung Jati, RW 03, Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur mengatakan banjir yang menggenangi rumah dan lingkungan sekitar mirip siklus banjir lima tahunan di Jakarta.

"Ini tuh ya kayak banjir lima tahunan itu. Tahun 2007 di dalam rumah selutut. Di luar rumah udah sedada orang dewasa. Ini juga terus naik airnya," kata Retno kepada Sindonews, Kamis (21/4/2016).

Retno menambahkan, jika dihitung, banjir hari ini belum genap lima tahunan. "Nah dari 2007 ke 2012 itu sama banget banjirnya begini. Ini kan belum lima tahunan saja sudah kayak begini," kesal Retno.

Meskipun terendam banjir, Retno dan keluarga enggan mengungsi ke tempat yang lebih aman. "Enggak mas. Kita bertahan di rumah saja. Semoga banjirnya cepet surut," tutupnya.

Pantauan Sindonews, banjir masih menggenangi kawasan Kampung Jati, Ciracas Jakarta Timur. Aktivitas warga sekitar menjadi lumpuh. Jalanan tidak dapat di lalui kendaraan. Warga pun bertahan di dalam rumah.


(ysw)
Sumber :sindonews_dot_com
Bukti Nyata Jika Jakarta Dulu Lebih Indah dari Belanda

Bukti Nyata Jika Jakarta Dulu Lebih Indah dari Belanda

5:43 AM Add Comment
 Kota Batavia di masa lalu saat VOC mempunyai kantor perwakilan

Couperus, seorang pendatang dari Belanda, begitu turun dari kapal di pelabuhan Sunda Kalapa pada 1815 menyaksikan bahwa Batavia yang sebelumnya mendapat predikat 'Ratu dari Timur' telah berubah seolah-olah merupakan kota hantu.

Lalu dia menjelajahi Princenstraat yang kini telah menjadi Jalan Cengkeh, sebelah utara Kantor Pos, Jakarta Kota. Dia mendapati beberapa gedung di kota tua telah dihancurkan rata dengan tanah termasuk Istana Gubernur Jenderal, gedung yang cukup megah ketika itu.

Penghancuran itu dilakukan Gubernur Jenderal Willem Herman Daendels pada 1808 ketika memindahkan pusat kota ke Weltevreden (Gambir dan Lapangan Banteng) yang jaraknya sekitar 15 km selatan kota tua. Pemindahan dilakukan karena pusat kota di tepi pantai itu telah menjadi sarang penyakit. Ada yang menyebutkan ‘kuburan’ orang Belanda.

Padahal, sebelumnya Princenstraat dengan jalannya yang memanjang merupakan daerah elite orang-orang Belanda. Di sini terdapat gedung-gedung mewah yang merupakan bagian kota Batavia yang paling indah.
”Mereka membangun rumah-rumah di tepi parit dan kanal Tigergrach (kanal harimau), berpagar tanaman rapi berupa pohon kenari di kiri kanan, melebihi segala-galanya yang pernah saya lihat di Holland,” tulis Couperos 

sumber : republika.co.id

Sejarah umat islam dalam mengusir penjajah

5:05 AM Add Comment

 A.    Peranan Umat Islam dalam Mengusir Penjajah.
Ketika kaum penjajah datang, Islam sudah mengakar dalam hati bangsa Indonesia, bahkan saat itu sudah berdiri beberapa kerajaan Islam, seperti Samudra Pasai, Perlak, Demak dan lain-lain. Jauh sebelum mereka datang, umat Islam Indonesia sudah memiliki identitas bendera dan warnanya adalah merah putih. Ini terinspirasi oleh bendera Rasulullah saw. yang juga berwarna merah dan putih. Rasulullah saw pernah bersabda :” Allah telah menundukkan pada dunia, timur dan barat. Aku diberi pula warna yang sangat indah, yakni Al-Ahmar dan Al-Abyadl, merah dan putih “. Begitu juga dengan bahasa Indonesia. Tidak akan bangsa ini mempunyai bahasa Indonesia kecuali ketika ulama menjadikan bahasa ini bahasa pasar, lalu menjadi bahasa ilmu dan menjadi bahasa jurnalistik.
Beberapa ajaran Islam seperti jihad, membela yang tertindas, mencintai tanah air dan membasmi kezaliman adalah faktor terpenting dalam membangkitkan semangat melawan penjajah. Bisa dikatakan bahwa hampir semua tokoh pergerakan, termasuk yang berlabel nasionalis radikal sekalipun sebenarnya terinspirasi dari ruh ajaran Islam. Sebagai bukti misalnya Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat) tadinya berasal dari Sarekat Islam (SI); Soekarno sendiri pernah jadi guru Muhammadiyah dan pernah nyantri dibawah bimbingan Tjokroaminoto bersama S.M Kartosuwiryo yang kelak dicap sebagai pemberontak DI/TII; RA Kartini juga sebenarnya bukanlah seorang yang hanya memperjuangkan emansipasi wanita. Ia seorang pejuang Islam yang sedang dalam perjalanan menuju Islam yang kaaffah. Ketika sedang mencetuskan ide-idenya, ia sedang beralih dari kegelapan (jahiliyah) kepada cahaya terang (Islam) atau minaz-zulumati ilannur (habis gelap terbitlah terang). Patimura seorang pahlawan yang diklaim sebagai seorang Nasrani sebenarnya dia adalah seorang Islam yang taat. Tulisan tentang Thomas Mattulessy hanyalah omong kosong. Tokoh Thomas Mattulessy yang ada adalah Kapten Ahmad Lussy atau Mat Lussy, seorang muslim yang memimpin perjuangan rakyat Maluku melawan penjajah. Demikian pula Sisingamangaraja XII menurut fakta sejarah adalah seorang muslim.
Semangat jihad yang dikumandangkan para pahlawan semakin terbakar ketika para penjajah berusaha menyebarkan agama Nasrani kepada bangsa Indonesia yang mayoritas sudah beragama Islam yang tentu saja dengan cara-cara yang berbeda dengan ketika Islam datang dan diterima oleh mereka, bahwa Islam tersebar dan dianut oleh mereka dengan jalan damai dan persuasif yakni lewat jalur perdagangan dan pergaulan yang mulia bahkan wali sanga menyebarkannya lewat seni dan budaya. Para da’i Islam sangat paham dan menyadari akan kewajiban menyebarkan Islam kepada orang lain, tapi juga mereka sangat paham bahwa tugasnya hanya sekedar menyampaikan. Hal ini sesuai dengan Q.S. Yasin ayat 17 :”Tidak ada kewajiban bagi kami hanyalah penyampai (Islam) yang nyata”. (Q.S. Yasin : 17)
Di bawah ini hanya sebagian kecil contoh atau bukti sejarah perjuangan umat Islam Indonesia dalam mengusir penjajah.
1.      Penjajah Portugis
Kaum penjajah yang mula-mula datang ke Nusantara ialah Portugis dengan semboyan Gold (tambang emas), Glory (kemulyaan, keagungan), dan Gospel (penyebaran agama Nasrani).
Untuk menjalankan misinya itu Portugis berusaha dengan menghalalkan semua cara. Apalagi saat itu mereka masih menyimpan dendamnya terhadap bangsa Timur (Islam) setelah usai Perang Salib . Dengan modal restu sakti dari Paus Alexander VI dalam suatu dokumen bersejarah yang terkenal dengan nama “Perjanjian Tordesillas” yang berisi, bahwa kekuasaan di dunia diserahkan kepada dua rumpun bangsa: Spanyol dan Portugis. Dunia sebelah barat menjadi milik Spanyol dan sebelah timur termasuk Indonesia menjadi milik Portugis.
Karena itu Portugis sangat bernafsu untuk menguasai negeri Zamrud Katulistiwa yang penuh dengan rempah-rempah yang menggiurkan. Pertama mereka menyerang Malaka dan menguasainya (1511 M), kemudian Samudra Pasai tahun 1521 M. Mulailah mereka mengusik ketenangan berniaga di perairan nusantra yang saat itu banyak para pedagang muslim dari Arab. Demikian pula para pedagang dari Demak dan Malaka yang saat itu sudah terjalin sangat erat. Portugis nampaknya sengaja ingin mematahkan hubungan Demak dan Malaka, dan sekaligus tujuannya ingin merebut rempah-rempah yang merupakan komoditi penting saat itu. Banyak kapal-kapal mereka dirampas oleh Portugis termasuk kapal pedagang muslim Arab.
Dengan sikapnya yang tak bersahabat dan arogan dari penjajah Portugis, seluruh kerajaan yang ada di Nusantara kemudian melakukan perlawanan kepada Portugis meskipun dalam waktu dan tempat yang berlainan. Kerajaan Aceh misalnya sempat minta bantuan kerajaan Usmani di Turki dan negara-negara Islam lain di Nusantara, sehingga dapat membangun kekuatan angkatan perangnya dan dapat menahan serangan Portugis. Demikian pula, mendengar perlakuan Portugis yang zalim terhadap para pedagang warga Demak muslim, Sultan Demak dan para wali merasa terpanggil untuk berjihad. Halus dihadapi dengan halus, keras dilawan dengan keras. Kalau orang-orang Portugis mengobarkan semangat Perang Salib, maka Sultan Demak dan para wali mengobarkan semangat jihad Perang Sabil.
Pada tahun 1512 Demak dibawah pimpinan Adipati Yunus memimpin sendiri armada lautnya menyerang Portugis yang saat itu sudah menguasai Malaka, tapi kali ini mengalami kegagalan karena persenjataan lawan begitu tangguh penyerangan kedua kalinya dilakukan tahun 1521 dengan mengerahkan armada yang berkekuatan 100 buah kapal dan dibantu oleh balatentara Aceh dan Sultan Malaka yang telah terusir, yang sasarannya sama yaitu mengusir pasukan asing Portugis dari wilayah Nusantara demi mengamankan jalur niaga dan dakwah yang memanjang dari Malaka-Demak dan Maluku. Namun perjuangannya tidak berhasil pula, bahkan ia gugur mati syahid dalam pertempuran tersebut. Sebab itulah ia mendapat gelar ”Pangeran sabrang lor” artinya pangeran yang menyebrangi lautan di sebelah utara.
Sepeninggal Adipati Yunus, perlawanan terhadap Portugis diteruskan oleh Sultan Trenggana (1521-1546) dan juga oleh putranya Sultan Prawoto. Meskipun pada masa Sultan Prawoto negara dalam keadaan goncang karena perseteruan dalam negeri tapi kekuatan perang untuk melawan dan mempertahankan diri dari serangan Portugis masih terus digalang. Diberitakan, bahwa saat itu Demak masih sanggup membangun kekuatan militernya terutama angkatan lautnya yang terdiri dari 1000 kapal-kapal layar yang dipersenjatai. Setiap kapal itu mampu memuat 400 prajurit masing-masing mempunyai tugas pengamanan wilayah Nusantara dari serangan Portugis.
Kalau perlawanan umat Islam terhadap penjajah Portugis di Malaka mengalami kegagalan, namun terhadap penjajah Portugis di Sunda Kelapa (Jakarta) dan Maluku memperoleh hasil yang gemilang. Adalah panglima Fatahillah (menantu Sultan Syarif Hidayatullah) pada tahun 1526 M. memimpin pasukan Demak menyerang Portugis di Sunda Kelapa lewat jalur laut. Mereka berhasil mengepung dan merebutnya dari tangan penjajah Portugis, kemudian diganti namanya menjadi Fathan Mubina diambil dari Quran Surat al-Fath ayat satu. Fathan Mubina diterjemahkan menjadi Jayakarta (Jakarta). Peristiwa ini terjadi pada tanggal 22 Juni 1527 M, yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya kota Jakarta.
Di Maluku, Portugis menghasut dan mengadu domba kerajaan Islam Ternate dan Tidore. Namun kemudian rakyat Ternate sadar, sehingga mereka dibawah pimpinan Sultan Haerun berbalik melawan Portugis. Nampaknya yang menjadi persoalan bukan hanya faktor perdagangan atau ekonomi, tapi juga persoalan penyebaran agama oleh Portugis. Kristenisasi secara besar-besaran terutama pada tahun 1546 dilakukan oleh seorang utusan Gereja Katolik Roma Fransiscus Xaverius dengan sangat ekstrimnya ditengah-tengah penduduk muslim dan di depan mata seorang Sultan Ternate yang sangat saleh, tentu saja membuat rakyat marah dan bangkit melawan Portugis. Lebih marah lagi ketika Sultan Haerun dibunuh secara licik oleh Portugis pada tahun 1570. Rakyat Ternate terus melanjutkan perjuangannya melawan Portugis dibawah pimpinan Babullah, putra Sultan Haerun selama empat tahun mereka berperang melawan Portugis, dan Alhamdulillah berhasil mengusir penjajah Portugis dari Maluku
2.      Penjajah Belanda
Belanda pertama kali datang ke Indonesia tahun 1596 berlabuh di Banten dibawah pimpinan Cornelis de Houtman, dilanjutkan oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jakarta pada tanggal 30 Mei 1619 serta mengganti nama Jakarta menjadi Batavia. Tujuannya sama dengan penjajah Portugis, yaitu untuk memonopoli perdagangan dan menanamkan kekuasaan terhadap kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara. Jika Portugis menyebarkan agama Katolik maka Belanda menyebarkan agama Protestan. Betapa berat penderitaan kaum muslimin semasa penjajahan Belanda selama kurang lebih 3,5 abad. Penindasan, adu domba (Devide et Impera), pengerukan kekayaan alam sebanyak-banyaknya dan membiarkan rakyat Indonesia dalam keadaan miskin dan terbelakang adalah kondisi yang dialami saat itu. Maka wajarlah jika seluruh umat Islam Indonesia bangkit dibawah pimpinan para ulama dan santri di berbagai pelosok tanah air, dengan persenjataan yang sederhana: bambu runjing, tombak dan golok. Namun mereka bertempur habis-habisan melawan orang-orang kafir Belanda dengan niat yang sama, yaitu berjihad fi sabi lillah. Hanya satu pilihan mereka : Hidup mulia atau mati Syahid. Maka pantaslah almarhum Dr. Setia Budi (1879-1952) mengungkapkan dalam salah satu ceramahnya di Jogya menjelang akhir hayatnya antara lain mengatakan : “Jika tidak karena pengaruh dan didikan agama Islam, maka patriotisme bangsa Indonesia tidak akan sehebat seperti apa yang diperlihatkan oleh sejarahnya sampai kemerdekaannya”.
Sejarah telah mencatat sederetan pahlawan Islam Indonesia dalam melawan Belanda yang sebagian besar adalah para Ulama atau para kyai antara lain :
Di Pulau Jawa misalnya Sultan Ageng Tirtayasa, Kiyai Tapa dan Bagus Buang dari kesultanan Banten, Sultan Agung dari Mataram dan Pangeran Diponegoro dari Jogjakarta memimpin perang Diponegoro dari tahun 1825-1830 bersama panglima lainnya seperti Basah Marto Negoro, Kyai Imam Misbah, Kyai Badaruddin, Raden Mas Juned, dan Raden Mas Rajab. Konon dalam perang Diponegoro ini sekitar 200 ribu rakyat dan prajurit Diponegoro yang syahid, dari pihak musuh tewas sekitar 8000 orang serdadu bangsa Eropa dan 7000 orang serdadu bangsa Pribumi. Dari Jawa Barat misalnya Apan Ba Sa’amah dan Muhammad Idris (memimpin perlawanan terhadap Belanda sekitar tahun 1886 di daerah Ciomas).
Di pulau Sumatra tercatat nama-nama : Tuanku Imam Bonjol dan Tuanku Tambusi (Memimpin perang Padri tahun 1833-1837), Dari kesultanan Aceh misalnya : Teuku Syeikh Muhammad Saman atau yang dikenal Teuku Cik Ditiro, Panglima Polim, Panglima Ibrahim, Teuku Umar dan istrinya Cut Nyak Dien, Habib Abdul Rahman, Imam Leungbatan, Sultan Alaudin Muhammad Daud Syah, dan lain-lain.
Di Kalimantan Selatan, rakyat muslim bergerak melawan penjajah kafir Belanda yang terkenal dengan perang Banjar, dibawah pimpinan Pangeran Antasari yang didukung dan dilanjutkan oleh para mujahid lainnya seperti pangeran Hidayat, Sultan Muhammad Seman (Putra pangeran Antasari), Demang Leman dari Martapura, Temanggung Surapati dari Muara Teweh, Temanggung Antaludin dari Kandangan, Temanggung Abdul jalil dari Amuntai, Temanggung Naro dari buruh Bahino, Panglima Batur dari Muara Bahan, Penghulu Rasyid, Panglima Bukhari, Haji Bayasin, Temanggung Macan Negara, dan lain-lain. Dalam perang Banjar ini sekitar 3000 serdadu Belanda tewas.
Di Maluku Umat Islam bergerak juga dibawah pimpinan Sultan Jamaluddin, Pangeran Neuku dan Said dari kesultanan Ternate dan Tidore.
Di Sulawesi Selatan terkenal pahlawan Islam Indonesia seperti Sultan Hasanuddin dan Lamadu Kelleng yang bergelar Arung Palaka.

Sederetan Mujahid-mujahid lain disetiap pelosok tanah air yang belum diangkat namanya atau dicatat dalam buku sejarah adalah lebih banyak dari pada yang telah dikenal atau sudah tercatat dalam buku-buku sejarah. Mereka sengaja tidak mau dikenal, khawatir akan mengurangi keikhlasannya di hadapan Allah. Sebab mereka telah betul-betul berjihad dengan tulus demi menegakkan dan membela Islam di tanah air.
3.      Penjajahan Jepang
Pendudukan Jepang di Indonesia diawali di kota Tarakan pada tanggal 10 januari 1942. Selanjutnya Minahasa, Balik Papan, Pontianak, Makasar, Banjarmasin, Palembang dan Bali. Kota Jakarta berhasil diduduki tanggal 5 Maret 1942.
Untuk sementara penjajah Belanda hengkang dari bumi Indonesia, diganti oleh penjajah Jepang. Ibarat pepatah “Lepas dari mulut harimau jatuh ke mulut buaya”, yang ternyata penjajah Jepang lebih kejam dari penjajah manapun yang pernah menduduki Indonesia. Seluruh kekayaan alam dikuras habis dibawa ke negerinya. Bangsa Indonesia dikerja paksakan (Romusa) dengan ancaman siksaan yang mengerikan seperti dicambuk, dicabuti kukunya dengan tang, dimasukkan kedalam sumur, para wanita diculik dan dijadikan pemuas nafsu sex tentara Jepang (Geisha).
Pada awalnya Jepang membujuk rayu bangsa Indonesia dengan mengklaim dirinya sebagai saudara tua Bangsa Indonesia (ingat gerakan 3 A yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pemimpin Asia). Mereka juga paham bahwa bangsa Indonesia kebanyakan beragama Islam. Karena itu pada tanggal 13 Juli 1942 mereka mencoba menghidupkan kembali Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI) yang telah terbentuk pada pemerintahan Belanda (September 1937). Tapi upaya Jepang tidak banyak ditanggapi oleh tokoh-tokoh Islam. Banyak tokoh-tokoh Islam tidak mau kooperatif dengan pemerintah penjajah Jepang bahkan melakukan gerakan bawah tanah misalnya dibawah pimpinan Sutan Syahrir dan Amir Syarifuddin.
Selain itu, Jepang membubarkan organisasi-organisasi yang bersifat politik atau yang membahayakan Jepang yang dibentuk semasa Belanda, kemudian sebagai gantinya dibentuklah organisasi-organisasi baru misalnya Putera (Pusat Tenaga Rakyat), Cuo Sangi In (Badan pengendali politik), Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa), Seinendan, Fujinkai, Keibodan, Heiho, Peta dan lain-lain. Motif utama dibentuknya organisasi-organisasi tersebut hanyalah sebagai kedok saja yang ternyata untuk kepentingan penjajah Jepang juga. Namun bangsa kita sudah cerdas justru organisasi-organisasi tersebut sebaliknya dimanfaatkannya untuk melawan penjajah Jepang. Sebagai contoh adalah pembentukan tentara PETA (Pembela Tanah Air) pada tanggal 3 Oktober 1943 di Bogor yang merupakan cikal bakal adanya TNI.
Terbentuknya memang atas persetujuan penjajah Jepang yang didukung oleh para alim ulama. Tercatat sebagai pendirinya adalah KH.Mas Mansur, Tuan Guru H. Yacob, HM.Sodri, KH.Adnan, Tuan guru H.Kholid, KH.Djoenaedi, Dr.H.Karim Amrullah, H.Abdul Madjid dan U. Muchtar. Mereka betul-betul memanfaatkan PETA ini untuk kepentingan perjuangan bangsa. PETA saat itu terdiri dari 68 batalion yang masing-masing dipimpin oleh para alim ulama. Para Bintaranya adalah para pemuda Islam, dan panji-panji tentara PETA adalah bulan bintang putih di atas dasar merah. Tanggal 5 Oktober 1945 terbentuklah BKR (Barisan Keamanan Rakyat) yang sebagian besar pimpinannya adalah berasal dari PETA. BKR kemudian menjadi TKR dan selanjutnya TNI. Jadi TNI tidak mungkin ada jika PETA yang terdiri dari 68 bataliyon yang dipimpin oleh para ulama tersebut tidak ada.
Namun ada beberapa organisasi bentukan Jepang yang sangat kentara merugikan dan bahkan berbuat aniaya terhadap bangsa Indonesia. Misalnya melalui Jawa Hokokai rakyat secara paksa untuk mengumpulkan padi, permata, besi tua serta menanam jarak yang hasilnya harus diserahkan kepada pemerintah pendudukan Jepang, pelecehan, penghinaan terhadap agama Islam dan umat Islam sudah terang-terang. Maka umat Islam di berbagai daerah bangkit menentang penjajah Jepang, diantaranya:
a.       Pemberontakan Cot Pileng di Aceh
          Perlawanan ini dipimpin oleh seorang ulama muda bernama Tengku Abdul Jalil, guru ngaji di Cot Pileng pada tanggal 10 November 1942. Sebabnya karena tentara Jepang melakukan penghinaan terhadap umat Islam Aceh dengan membakar masjid dan membunuh sebagian jamaah yang sedang salat subuh.
b.      Pemberontakan Rakyat Sukamanah
          Perlawanan ini dipimpin oleh KH. Zaenal Mustafa, pemimpin pondok pesantren di Sukamanah Singaparna Tasik Malaya pada tanggal 25 februari 1944. Penyebabnya karena para santrinya dipaksa untuk melakukan Seikirei, menghormat kepada kaisar Jepang dengan cara membungkukkan setengah badan ke arah matahari. Ini tentu saja pelanggaran aqidah Islam.
c.       Pemberontakan di Indramayu
          Perlawanan ini dipimpin oleh H. Madriyas. Sebabnya karena rakyat tidak tahan terhadap kekejaman yang dilakukan tentara Jepang.
d.      Pemberontakan Teuku Hamid di Aceh
          Perlawanan ini dipimpin oleh Teuku Hamid pada bulan November 1944.
e.       Pemberontakan PETA di Blitar
          Perlawanan ini dipimpin oleh seorang komandan Pleton PETA yang bernama Supriadi pada tahun 14 Februari 1945 di Blitar, karena mereka tidak tahan melihat kesengsaraan rakyat di daerah dan banyak rakyat yang korban karena dikerjapaksakan (Romusha).
4.      Sekutu dan NICA
     Tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan Indonesia baru saja diproklamirkan, tanggal 15 september 1945 datang lagi persoalan baru, yaitu datangnya tentara sekutu yang diboncengi NICA (Nederland Indies Civil Administration). Mereka datang dengan penuh kecongkakan seolah-olah paling berhak atas tanah Indonesia sebagai bekas jajahannya. Kedatangan mereka tentu saja mendapat reaksi dari seluruh bangsa Indonesia. Seluruh umat Islam bergerak kembali dengan kekuatan senjata seadanya melawan tentara sekutu dan NICA yang bersenjatakan lengkap dan modern. Perlawanan terhadap sekutu dan NICA antara lain: Dengan taktik perang gerilya, pertempuran arek-arek Surabaya, Bandung lautan Api, pertempuran di Ambarawa dan lain-lain.
     Arsitek perang gerilya adalah Jendral Sudirman nama yang tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia. Beliau sebagai panglima besar TNI berlatar belakang santri. Pernah jadi da’i atau guru agama di daerah Cilacap Banyumas sekitar tahun 1936-1942. Berkarir mulai dari kepanduan Hizbul Wathan dan aktif dalam pengajian-pengajian yang diadakan oleh Muhammadiyah. Beliau pada sebagian hidupnya adalah untuk berjuang, dan bahkan dalam kondisi sakit sekalipun beliau terus memimpin perang gerilya ke hutan-hutan.
     Sedangkan pertempuran arek-arek Surabaya dipimpin oleh Bung Tomo. Dengan kumandang takbir, beliau mengobarkan semangat berjihad melawan tentara Inggris di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Karena dahsyatnya pertempuran tersebut, maka tanggal tersebut dikenang sebagai hari pahlawan. Beliau tercatat pula dalam sejarah sebagai arsitek bom syahid. Dalam kurun waktu perjuangan tahun 1945–1949 beliau membentuk pasukan berani mati, yakni pasukan bom syahid yang siap mengorbankan jiwanya untuk menghancurkan tentara sekutu dan Belanda.
            Bandung lautan api adalah pertempuran dahsyat di Bandung Utara, kemudian di Bandung Selatan dibawah pimpinan Muhammad Toha dan Ramadhan sumber : bagi.co.vu
loading...