REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang unik dan menjadi ciri khas daerah tersebut. Salah satunya adalah tradisi makan bersama di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat, yang dikenal dengan sebutan Makan Bajamba.
Prosesi Makan Bajamba yang merupakan salah satu tradisi khas Suku Minang ini sudah menjadi agenda rutin Pemerintah Kota Sawahlunto disetiap memeringati hari jadi daerah yang saat ini diajukan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk menjadi warisan dunia ke UNESCO.
Prosesi Makan Bajamba yang menjadi salah satu agenda tahunan dalam peringatan hari jadi Kota Sawahlunto, pernah dicatatkan sebagai rekor baru oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) pada 1 Desember 2006.
Pada prosesi di tahun tersebut, Makan Bajamba diikuti tak kurang dari 16.123 yang merupakan warga kota itu utusan dari sepuluh lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN), 37 Kelurahan dan Desa dari empat kecamatan yang ada di kota itu serta para pelajar dari 65 Sekolah Dasar, sembilan SLTP dan delapan SLTA serta utusan masyarakat adat dari berbagai etnis di kota itu, dengan mengenakan busana tradisional dari daerah masing-masing.
Pada zaman dahulu, kegiatan tersebut biasa dilaksanakan pada perhelatan besar sebagai simbol rasa kebersamaan, prosesi tersebut didahului dengan kegiatan saling berbalas pantun atau biasa dikenal dengan Pantun Pasambahan oleh pemangku adat dan ninik mamak masing-masing kaum sebagai bentuk penghormatan kepada para undangan yang hadir.
Sebagai rangkaian peringatan hari jadi Kota Sawahlunto ke-127 yang jatuh pada tahun ini, tradisi makan bersama tersebut pun akan kembali digelar. Dalam prosesi Makan Bajamba, menu makanan yang ditampilkan tidaak hanya terbatas pada masakan dari wilayah Sumatra Barat saja, namun juga mengikutsertakan menu masakan dari berbagai daerah di Indonesia.
Pada perhelatan Makan Bajamba tahun ini, misalnya, pihak panitia juga mengundang Paguyuban Warga Sunda (PWS) Kota Sawahlunto untuk ikutserta. Ketua PWS Sawahlunto, Dudu Darmawan, mengatakan pihaknya akan menghadirkan masakan khas suku Sunda untuk dihidangkan pada perayaan tahunan tersebut, yang kesemuanya diolah secara bersama-sama sebagai perlambangan semangat gotong royong.
Salah satu menu masakan khas Sunda yang akan ditampilkan, menurut Dudu, adalah hidangan nasi tumpeng lengkap dengan berbagai lauk pauknya, asinan rengginang dan lain sebagainya.
"Kesemuanya akan dikemas dengan tidak melupakan cara penyajian yang menjadi ciri khas prosesi makan bajamba, yakni makan bersama dalam satu lingkaran beranggotakan beberapa orang yang merupakan perlambangan rasa persatuan dan kesatuan yang terjalin dalam semangat kebersamaan masyarakat adat berbagai etnis yang ada di kota ini," kata dia.
EmoticonEmoticon