loading...
loading...
Showing posts with label news. Show all posts
Showing posts with label news. Show all posts
Operasi Tinombala 2016 Batasi Ruang Gerak Kelompok Santoso di Poso

Operasi Tinombala 2016 Batasi Ruang Gerak Kelompok Santoso di Poso

7:52 PM Add Comment

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudi Sufahriadi yang juga menjadi penanggung jawab Operasi Tinombala 2016 mengakui sejauh ini keberadaan kelompok teroris Santoso belum ditemukan, meskipun upaya pengejaran dan pengepungan terus dilakukan di lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai tempat keberadaan kelompok teroris itu. Operasi Tinombala berupaya mempersempit ruang gerak, komunikasi dan logistik kelompok itu yang bertahan di hutan pegunungan di Poso.
Upaya Aparat keamanan TNI-POLRI untuk mencari dan menangkap Santoso dan kelompoknya dalam operasi Tinombala 2016 masih terus dilakukan di wilayah Kabupaten Poso Sulawesi Tengah, meskipun sejauh ini pengejaran dan pengepungan dalam operasi yang melibatkan 3.000 personel gabungan TNI-POLRI itu belum berhasil menemukan Santoso dan kelompoknya.
Brigjen Rudi Sufahriadi, penanggung jawab Operasi Tinombala 2016 kepada VOA di Mapolres Poso (7/4) menerangkan dalam operasi itu sudah ada tanda-tanda terkait lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai tempat keberadaan Santoso dan kelompoknya, namun sejauh ini pasukan yang dikerahkan belum menemukan langsung kelompok teroris itu.
“Sampai dengan hari ini Santoso masih kita cari dan masih kita kejar, beberapa titik memang sudah ada, tapi masih tetap belum terlihat, kita lakukan pengepungan, pengejaran, tanda-tandanya sudah ada tapi masih belum dapat. Insya Allah, inginnya sih secepatnya, tapi masih kita kejar terus,” kata Brigadir Jenderal Rudi Sufahriadi, Kapolda Sulawesi Tengah, Penanggung Jawab Operasi Tinombala 2016.
Aparat Keamanan dalam operasi Tinombala 2016 sejak 1 Maret dikosentrasikan dalam upaya pengejaran dan pengepungan kelompok Teroris Santoso di wilayah hutan pegunungan di Kecamatan Lore Tengah dan Lore Peore. Namun dalam perkembangannya satu orang yang merupakan bagian dari kelompok Santoso yang dikepung itu justru muncul di tempat lain yaitu di desa Wuasa, Kecamatan Lore Utara pada 21 Maret dan berhasil ditangkap oleh anggota TNI saat yang bersangkutan menyantap makanan yang dimintanya dari warga setempat.
Kejadian kemunculan dua orang tidak dikenal meminta makan juga terjadi di desa Tamadue, Kecamatan Lore Timur pada 25 Maret serta di desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan ketika empat orang tidak dikenal yang dua diantaranya bersenjata api juga berupaya meminta makan kepada warga yang sedang berada di kebun.
Brigjen Rudi Sufahriadi mengatakan kemunculan OTK yang diduga sebagai anggota kelompok Santoso di berbagai lokasi itu masih berada di dalam wilayah pelaksanaan Operasi Tinombala 2016. Meskipun demikian, laporan mengenai kemunculan orang tidak dikenal di sejumlah tempat yang diduga sebagai anggota kelompok Santoso yang terdesak dan kelaparan itu akan membuat pihaknya melakukan perubahan strategi dalam operasi Tinombala 2016.
“Begini, betul warga menemukan beberapa OTK yang berada di wilayahnya. Kita tetap melakukan pengejaran, tapi dia masih di dalam tempat yang kami awasi. Karena tempatnya cukup luas dan dia masih berada di dalam situ, kita lakukan perubahan strategi. Kalau itu sudah teknis, saya tidak boleh sampaikan kepada media, supaya nanti simpatisan yang ada di bawah tidak tahu dia ada di mana,” lanjut Brigadir Jenderal Rudi Sufahriadi.
Brigadir Jenderal Rudi Sufahriadi mengakui kelompok Santoso bergerak di wilayah hutan pegunungan yang luas di tujuh wilayah kecamatan di Kabupaten Poso dan 1 Kecamatan di Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah. Operasi Tinombala yang melibatkan 3000 personel gabungan TNI-POLRI berupaya mempersempit ruang gerak, komunikasi dan logistik kelompok Santoso.
Operasi Tinombala 2016 yang dimulai sejak 10 Januari telah menewaskan 10 orang dan menangkap dua lainnya yang merupakan anggota kelompok Santoso. Masih ada 31 lagi dari kelompok itu yang masih diburu oleh aparat keamanan dalam operasi itu.
Meskipun demikian, korban juga jatuh di pihak aparat keamanan TNI-POLRI di mana sejak operasi Tinombala 2016 itu digelar tercatat satu anggota Brimob tewas tertembak, seorang lagi anggota Brimob meninggal karena sakit di hutan, dan 13 anggota TNI gugur dalam kecelakaan helikopter yang jatuh di Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir Utara pada 20 Maret 2016 silam. [yl/lt] sumber : voaindonesia.com
Nenek yang Tinggal di Tanjung Sani Ini Ketahuan Simpan Ganja

Nenek yang Tinggal di Tanjung Sani Ini Ketahuan Simpan Ganja

6:24 PM Add Comment

Ilustrasi (net)
Ilustrasi (net)
LUBUK BASUNG – Seorang nenek bernama Elida (61) ditangkap polisi karena menyimpan daun ganja di rumahnya di Tanjung Sani, Agam.
Kapolres Agam AKBP Eko Budhi Purwono, Kamis (7/4) mengatakan saat ini Elida diamankan di Mapolres setempat untuk penyidikan lebih lanjut.
“Elida diamankan beserta tersangka lainnya yang tertangkap lebih duluan di salah satu warung di Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, atas nama Sawaludin (27),” tambahnya.
Dijelaskan, tersangka diringkus setelah pengembangan penangkapan Awaludin di warung milik Epa (35) di Sungai Batang, Tanjung Raya, Rabu sekitar pukul 15:20 WIB.
Saat itu, petugas yang melakukan penggeledahan menemukan empat paket ganja pada jaket milik tersangka.
“Kami juga mengamankan dua unit telepon genggam dan uang diduga hasil penjualan daun ganja sebesar Rp52.000,” sebutnya.
Kepada petugas, Awaludin mengaku ganja itu diperoleh dari DS (34), warga Jorong Pandan, Nagari Tanjung Sani, Tanjung Raya, dengan jarak dari lokasi penangkapan sekitar delapan kilometer.
Mendapatkan informasi itu, polisi langsung menuju rumah DS. Tetapi yang membuka pintu ibunya, Elida. Setelah itu, Elida mencoba menghalangi anggota untuk menggeledah rumahnya dengan cara menutup pintu.
Setelah menutup pintu, Elida berusaha untuk menyimpan daun ganja ke daerah lain. Namun anggota berhasil membuka pintu dan langsung mengeledah.
Dari hasil pengeledaan, anggota berhasil menemukan 20 paket daun ganja berukuran kecil dan sedang, yang disimpan dibawah tempat duduk dan di bawah kasur.
“Saat pengeledahan, Elida memegang kaleng rokok dan anggota mencoba untuk meminta. Dengan kejelian anggota, Elida menyerahkan kaleng rokok tersebut dan teryata kaleng rokok itu berisi daun ganja,” katanya.
Sementara Elida mengaku tidak mengetahui di dalam kaleng rokok itu berisi daun ganja, karena kaleng tersebut biasanya tempat menyimpan uang miliknya.(aci)
sumber:antara
Wisatawan Riau Diberitakan Dipakuak Pedagang Nasi Kapau, Ini Reaksi Walikota

Wisatawan Riau Diberitakan Dipakuak Pedagang Nasi Kapau, Ini Reaksi Walikota

6:21 PM Add Comment

Wisatawan Riau Diberitakan Dipakuak Pedagang Nasi Kapau, Ini Reaksi Walikota

Los Lambuang Bukittinggi (bhellabhello.wordpress.com)
Los Lambuang Bukittinggi (bhellabhello.wordpress.com)
BUKITTINGGI – Pemko Bukittinggi menindaklanjuti pemberitaan terkait pedagang makanan berupa Nasi Kapau di Los Lambuang yang mematok harga tinggi sehingga merugikan wisatawan asal Pekanbaru, Riau, yang berkunjung ke daerah itu.
“Kami akan tindaklanjuti pemberitaan miring tersebut. Saya telah instruksikan Dinas Pengelola Pasar dan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan untuk memeriksa langsung ke lokasi,” kata Wali Kota setempat, M. Ramlan Nurmatias.
Ia menegaskan, bila kemudian terbukti pedagang merugikan pembeli karena mematok harga tinggi, pihaknya akan menindak tegas pedagang tersebut, namun bila berita tersebut tidak terbukti, ia akan memproses pihak penyebab pemberitaan miring itu.
Sementara berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan Kepala Bagian Humas Pemerintah kota Bukittinggi, Yulman Kepala Dinas Pengelola Pasar, Evis Syahri Munir dan Kepala Diskoperindag, M. Idris di Los Lambuang tersebut tidak ditemukan pedagang yang menjual makanan dengan harga tinggi.
“Kami sudah tanya delapan pedagang Nasi Kapau di sana, namun mereka mengatakan tidak ada wisatawan asal Pekanbaru yang makan di tempat mereka dan dikenai harga hingga Rp600.000 untuk tiga porsi makanan,” kata Kabag Humas Bukittinggi, Yulman.
Ia mengatakan para pedagang tersebut telah menyepakati bersama bahwa standar harga untuk satu porsi makanan dengan satu potong lauk harganya Rp25.000, dan Rp45.000 untuk harga dengan dua potong lauk.
“Kami sangat sayangkan pemberitaan tersebut, karena selain merugikan para pedagang, juga merugikan daerah,” ujarnya.(aci)
sumber:antara
Besok, Fahri Hamzah Gugat PKS di PN Jaksel

Besok, Fahri Hamzah Gugat PKS di PN Jaksel

5:45 PM Add Comment
Fahri Hamzah (Foto: Dok. Okezone)

JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah memastikan bakal melayangkan surat gugatan kepada PKS di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa besok 5 April 2016. Saat ini, ia mengaku akan berkunjung ke Palembang untuk menemui koleganya dan bakal kembali ke Jakarta besok.
"Paling telat besok, gugatan ke PN. Kalau sesuai kantor besok PN Jaksel. Saya ke Palembang malam ini, besok balik," ujar Fahri di komplek DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/4/2016).
Fahri memastikan, pimpinan DPR juga telah menggelar rapim siang tadi. Namun, dalam pertemuan tersebut, tidak dibahas mengenai pemecatan dirinya oleh PKS. Terlebih hingga kini surat pemecatan terhadapnya juga belum sampai ke meja pimpinan DPR.
"Tidak ada dibahas di rapim (masalah pemecatan). Surat tidak ada, saya tidak ada masalah. Tadi bahas waktu untuk paripurna," imbuhnya.
Sementara terkait ramainya pemberitaan pemecatan, Fahri mengaku mendapatkan banyak dukungan. Terutama dari kader di daerah, peneliti, serta pimpinan parpol.
"Teman-teman dukung saya, kader juga terutama di daerah mengirimkan simpati. Saya merasa orang yang tidak punya masalah. Jadi kalau ada orang yang dukung saya wajar. Pimpinan partai di luar kontak saya kasih dukungan. Peneliti banyak sekali kontak saya. Saya enggak merasa punya masalah dengan orang," tukasnya.
(kha)
FPI demo di KPK: Ahok psikopat harus diperiksa dokter ahli kejiwaan

FPI demo di KPK: Ahok psikopat harus diperiksa dokter ahli kejiwaan

7:29 AM Add Comment
FPI demo di KPK: Ahok psikopat harus diperiksa dokter ahli kejiwaan
Jakarta Gabungan beberapa ormas Islam hari ini sambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendesak agar lembaga antirasuah segera memanggil Gubernur DKIJakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Gabungan ormas yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), komunitas seniman Jakarta turut hadir dalam aksi damai simpatik ini.

Dalam orasinya, Habib Muhammad Rizieq mengatakan Ahok merupakan pemimpin yang psikopat. Ahok dinilai arogan dalam kekuasaan terhadap masyarakat Jakarta.

"Semua sikap Ahok itu psikopat, sehingga harus segera diperiksa oleh dokter ahli kejiwaan," kata Rizieq di depan Gedung KPK, Senin (4/4).

Dalam orasinya dia juga mengatakan KPK dinilai takut untuk memeriksa Ahok dalam dugaan Tindak Pidana Korupsi. Setidaknya dalam siaran pers yang beredar Ahok diduga melakukan tiga tindak pidana korupsi. Pertama soal penetapan nilai penyertaan modal dam penyerahan aset pemprov DKI Jakarta kepada PT Trans Jakarta melalui INBERG yang dilakukan lewat proses tidak sesuai ketentuan. Kedua ada maladministrasi dari proses penyerahan aset INBERG Pemprov DKI Jakarta berupa tanah seluas 234 m persegi.

"Kerugian dari kasus ini sampai Rp 8 miliar lebih," bebernya.

Kasus yang terakhir adalah kasus Sumber Waras, yang hingga saat ini masih ditelusuri pembuktian adanya unsur tindak pidana korupsi oleh KPK.

Akibat adanya unjuk rasa ini lalu lintas alami kemacetan lantaran hampir sebagian jalan dipenuhi oleh pengunjuk rasa. Para unras yang memaki baju serba putih ini juga membawa spanduk atau poster yang rata-rata bertuliskan turunkan Ahok sebagai Gubernur Jakarta.

Setidaknya ada sekitar ribuan orang yang memenuhi unras ini. Setelah menyampaikan orasinya di KPK para demonstran rencananya akan bergerak ke DPRD DKI Jakarta. 
Sumber : Merdeka.com
loading...